PRAKTIK IJAZAHAN KITAB DAN WIRID DALAM TRADISI UMAT ISLAM

Penulis

  • Muhammad Abror Mahad Aly Saidusshiddiqiyah Jakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik ijazahan kitab dan wirid di kalangan umat Islam. Ilmu agama bagi umat muslim adalah amanah yang harus dijaga keotentikannya. Oleh sebab itu, selain harus memiliki guru dalam mempelajarinya, juga harus memiliki sanad yang jelas. Selain ilmu agama, umat Islam juga memperhatikan keotentikan wirid. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga keotentikan dua hal itu adalah dengan praktik ijāzah yang dikenal dengan tradisi ijazahan. Keotentikan itu rupanya perlu melalui sebuah proses transisi yang sesuai dengan ajaran sebelumnya. Sebab jika tanpa didasari dasar yang jelas, hanya menimbulkan perbedaan yang begitu sensitif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data pustaka dan memakai pendekatan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik ijāzah dalam lingkungan umat Islam terutama di kalangan pesantren menjadi salah satu tradisi yang terjaga dari dulu sampai sekarang. Dalam kaitannya dengan ilmu agama, ijāzah menjadi salah satu cara untuk menjaga mata rantai atau sanad keilmuan. Sedangkan dalam kaitannya dengan wirid, selain untuk menjaga sanad, ijāzah juga sebagai upaya untuk mentransformasi khasiat yang dimiliki wirid. Lebih jauh, dalam beberapa kasus wirid yang tanpa ijāzah justru bisa mendatangkan kerugian bagi pengamalnya.

Diterbitkan

11.09.2023

Cara Mengutip

Abror, M. (2023). PRAKTIK IJAZAHAN KITAB DAN WIRID DALAM TRADISI UMAT ISLAM. TARIKHUNA: JURNAL SEJARAH PERADABAN ISLAM, 2(2). Diambil dari https://mahadalyjakarta.com/ejournal/index.php/TARIKHUNA/article/view/29